![]() |
Ifki Soekarya Saat di Wawancara Awak Media |
Lensanews (Karawang) - Ifki Soekarya selaku bagian dari media dan
stakeholder dari pertamina belum mengetahui hasil dari analisa uji laboratorium
sampel udara, air laut dan pasir atau tanah yang di ambil oleh pihak pertamina di
dampingi DLHK Kabupaten Karawang, pada Jumat (26/07/2019).
Hasil dari analisa uji laboratorium tersebut sangatlah
penting untuk di publikasikan, agar masyarakat
dapat mengetahui dampak yang akan terjadi di kemudian hari akibat
pencemaran lingkungan dari minyak mentah, terutama dari aspek kesehatan warga
yang berada di pesisir pantai.
![]() |
Seorang Anak Kecil Terbaring Sakit (Beberapa Waktu Lalu) |
"Kalau itu saya belum mengetahui, karenakan saya lebih
kedampak ke eksternal tapi kalau hitung hitungan berapa ambien, berapa kwalitas
air, saya belum mendalami," Ujarnya saat di konfirmasi usai rapat diruangan
rapat Sekda Karawang, Selasa (03/09/2019).
Namun, Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) dan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang selalu mengukur kwalitas udara, air dan
pasir yang terkena dampak, sejak minyak mentah datang ke bibir pantai.
"Tapi teman teman bersama Kementrian Lingkungan Hidup
dan Dinas bersama sama selalu mengukur," Tambahnya.
![]() |
Ibu Tengah Hamil Mengalami Nge-Flek (Pulang Dari RSUD) |
Sementara itu, Informasi yang diperoleh dari dinas kesehatan
dampak dari bau minyak mentah tersebut mengakibatkan gangguan saluran
pernapasan, batuk dan filek.
"Yang terbanyak gangguan pernapasan saja sekitar batuk
dan pilek," Ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Nurdin
Hidayat kepada Lensanews, Selasa (03/09/2019).
Adapun jumlah masyarakat yang berobat ke Posko pelayanan
kesehatan pertamina sebanyak 5000 orang yang dihitung sejak tanggal 03 juli
2019 sampai 31 Agustus 2019
"Jumlah masyarakat yang berobat ke posko Pertamina
sekitaran 5 ribu dari tanggal 3 Juli sampai 31 Agustus," jelasnya.
![]() |
Permadi Utama, ST (Staf PPLH Muda DLHK Karawang) |
Sedangkan menurut Bagian Staf PPLH Muda Dinas Lingkungan
Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang Permadi Utama, ST mengatakan,
hasil analisa uji laboratorium dari udara yang di ambil sampelnya di lokasi
pantai pelangi masih memenuhi baku mutu, hanya tinggal menunggu hasil analisa
uji lab. Air laut dan pasir atau tanah
“Kalau hasil udara sampai saat ini pengukuran udara ambien
itu masih, kalau kita lihat masih memenuhi baku mutu, yang masih kita tunggu
air dan pasir,” Jelasnya kepada Lensanews, Kamis (22/08/2019).
Hingga kini masyarakat yang terkena dampak tumpahan minyak
berharap kepada Pertamina dan Pemda Karawang agar permasalahan ini segera teratasi dikarenakan bila berlarut
larut masyarakat semakin di rugikan baik dari sisi kesehatan, ekonomi maupun
Lingkungan.
"Saya berharap agar permasalahan minyak mentah ini
segera teratasi karena mengganggu kesehatan, ekonomi dan lingkungan" Kata
salah seorang warga Desa Sungaibuntu, Daryono kepada Lensanews beberapa waktu
lalu.
(Din)