![]() |
Aksi Mahasiswa Fasilkom Pasang Spanduk di Gedung Fasilkom Yang Belum Selesai |
Lensanews (Karawang) – Hingga saat ini pekerjaan
pembangunan gedung fasilkom yang memakan biaya APBN sebesar Rp 7.349.797.000.00
belum juga selesai, hingga menimbulkan kemelut bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer
(Fasilkom) Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) yang akan menghadapi semester ganjil.
Melihat waktu yang semakin dekat, mahasiswa Fasilkom
melakukan aksi, agar Rektor Unsika segera menyelesaikan pembangunan gedung
tersebut sebagai salah satu bentuk fasilitas kegiatan belajar yang akan di
gunakan dalam menghadapi semester ganjil, padahal gedung tersebut semestinya sudah
selesai diakhir tahun 2018 lalu.
Wakil Rektor ll Unsika Dr. H. Safuri Musa M.Pd mengatakan,
pembangunan gedung Fasilkom seharusnya selesai dikerjakan pada akhir tahun 2018
oleh pihak pemenang tender, namun nyatanya tidak selesai, lalu kontrak tersebut
diperpanjang kontrak sampai 100 hari kerja
dan lagi lagi tidak rampung juga, dan kini diperpanjang lagi sampai bulan September 2019.
![]() |
Aksi Mahasiswa Fasilkom di Gedung Rektor Unsika |
“Itukan pembangunan tahun 2018, mestinya Desember tahun 2018
sudah beres, tadinya diakhir tahun 2018 mau diputus kontrak, tapikan menghambat
lama lagi tahun 2019, jadi dari pada putus kontrak lebih baik diperpanjang.
Desember 2018 diperpanjang sampai 100 hari kerja, tapi ternyata belum beres
juga Lalu diperpanjang lagi sampai september, tapi waktunya sudah mepet”
Ujarnya kepda Lensanews, saat di temui di ruang kerjanya, Kamis (12/09/19).
Adapun alasan mahasiswa melakukan aksi mendesak Rektor, mereka
menuntut gedung tersebut agar segera diselesaikan, dikarenakan kegiatan belajar
mengajar kuliah sudah mulai dilaksanakan, seharusnya pembangunan gedungnya
sudah harus rampung di tahun 2018, namun hingga kini belum selesai.
“Jadi mereka menuntut supaya cepat selesai dikarenakan
perkuliahan sudah mulai. Itu masalahnya,” Jelasnya.
Atas keterlambatan pembangunan gedung tersebut, pihaknya
mencari solusi bangaimana caranya agar gedung tersebut dapat selesai secepatnya, sehingga pihak Rektor memanggil pemborong dan
pihak Bank, mahasiswa menyangka pihak rektorlah yang menghambat pembayaran,
padahal dalam kontrak sudah dituangkan bahwa pelunasan dibayar setelah gedung
tersebut selesai.
![]() |
Kondisi Pembangunan Gedung Fasilkom Unsika |
“Jadi kami memanggil pihak pemborongnya, pihak Bank juga dipanggil
untuk mencari solusi, namun mahasiswa itu disangkanya kita menghambat
pembayaran, padahal aturan kontraknya itu dilakukan pembayaran uang muka dan
sisanya dibayar setelah sudah selesai” Pungkasnya.
Sebelumnya, mahasiswa mempertanyakan terkait keterlambatan
pembangunan gedung fasilkom yang belum selesai kepada pihak rektorat kampus
Unsika dan Vendornya (pemenang tender), dan mahasiswa dituntut untuk selalu
tepat waktu dalam membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada tiap awal semester, namun
para mahasiswa tidak mendapatkan hak untuk mempunyai tempat belajar mengajar.
![]() |
Dua Mahasiswa Fasilkom di Depan Gedung Rektor Unsika |
“Perjanjian pihak Rektorat Unsika dengan vendor menyatakan pembangunan
Gedung Fasilkom akan rampung pada Juni tahun ini, lalu terjadi perjanjian
ulang, bahwa gedung selesai pada akhir Agustus 2019, tetapi sampai hari ini,
sudah memasuki awal September, gedung yang dijanjikan tidak kunjung selesai,” Kata
Andy Yudithio sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komputer
Unsika, Rabu (04/09/2019).
Sedangkan, hasil audiensi antara Ormawa Fasilkom dengan
pihak vendor, kata Andy selaku PPK Unsika, menghasilkan jawaban penyebab
keterlambatan.
“Pihak vendor menyatakan, bahwa keterlambatan pembangunan
gedung terjadi karena terhambatnya dana dari pihak Rektorat Kampus, dana yang
keluar tidak sesuai dengan perjanjian awal antara pihak kampus dan vendor,”
Jelasnya.
Perlu diketahui, pembangunan gedung fasilkom tersebut
menggunakan dana APBN sebesar Rp 7.349.797.000.00, dan penandatanganan kontrak
di mulai pada tanggal 07 Juni 2018 oleh pemenang tender yaitu PT. Promix Prima
Karya.
Selain itu, dalam DED pembangunan gedung fasilkom
menghabiskan dana APBN sebesar Rp.138.875.000.00, dengan penandatanganan
kontrak oleh pemenang tender PT. ARPLAN GEO ENCON pada tanggal 25 oktober 2017.
(Din)