![]() |
Ilustrasi Perawatan Gigi Anak |
Lensanews - Retainer adalah behel
yang bisa dipasang dan dilepas dengan mudah, bisa berupa plastik bening yang
menyerupai gigi atau mirip seperti kawat yang dilengkapi permukaan untuk
menutupi langit mulut, namun perlukah anak pakai retainer gigi untuk merapikan
giginya? Yuk, simak pertimbangannya berikut ini.
Perlukah retainer untuk
gigi anak?
Retainer merupakan
perawatan tambahan pada anak yang memng menggunakan kawat gigi (behel), tujuannya
agar posisi gigi yang sudah benar tidak lagi bergeser dan berantakan.
Jadi untuk mencegah
pergeseran gigi ini, anak akan direkomendasikan untuk pakai retainer setelah
lepas behel, biasanya dokter akan memilih retainer bening yang membentuk gigi.
Rata-rata penggunaan
retainer gigi untuk anak dilakukan setiap hari selama 3 bulan, setelahnya, anak
boleh menggunakan alat ini di malam hari saja, terutama jika ia disarankan
untuk memakainya lebih lama.
Sering kali retainer
digunakan dalam waktu yang lama untuk mencegah celah gigi diisi oleh gigi yang
bergeser.
Selain untuk
menyempurnakan perawatan behel, retainer juga digunakan untuk membantu anak
dengan masalah medis tertentu, contohnya tongue thrust, yaitu kondisi saat
lidah mudah menyelinap ke gigi ketika berbicara, jika tidak diatasi, anak akan
kesulitan untuk menelan dan ia susah untuk menutup mulutnya dengan rapat.
Anak dengan kondisi
tersebut, biasanya akan didarankan untuk menggunakan retainer yang memiliki
permukaan di bagian langit mulut, bukan yang hanya menutupi gigi.
Adanya alat ini, menjaga
lidah agar tidak bergerak maju di antara gigi saat anak berbicara.
Anak dengan gangguan
temporomandibular disorder (TMD), juga membutuhkan retainer, kondisi ini
membuat anak kesulitan untuk menggigit karena gigi tidak bertemu dengan benar
saat rahang ditutup (maloklusi).
Begitu juga dengan anak
yang mengalami bruxism atau kebiasaan menggemeretakkan gigi saat tidur.
Proses pemasangan dan
perawatan retainer gigi untuk anak
Proses pemasangan
retainer cukup mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama, sebelum dipasang
dokter gigi akan memeriksa gigi anak terlebih dahulu, dokter kemudian akan
menggunakan alginat - semacam cairan kental berkapur - untuk membuat cetakan
gigi anak.
Setelah alginat selesai
dibentuk, anak harus menunggu setidaknya 1 minggu untuk mendapatkan retainer
asli.
Setelah retainer asli
selesai, maka si anak dapat segera memakainya, pada awalnya mereka mungkin akan
merasa tidak nyaman, terutama ketika berbicara.
Untungnya perasaan tidak
nyaman ini akan hilang dalam beberapa hari, agar terbiasa dokter akan meminta
anak untuk banyak-banyak berbicara atau menyanyi agar cepat beradaptasi.
Selain rasa tidak
nyaman, pakai retainer untuk gigi anak sering menyebabkan produksi air liur
meningkat, namun tidak perlu cemas, karena hal ini normal terjadi.
Selama pemakaian
retainer harus dirawat dengan baik, pasalnya retainer yang ditempatkan di dalam
mulut bisa menumpuk bakteri, plak, dan sisa makanan, jadi alat ini perlu
dibersihkan setiap hari.
Tanyakan pada dokter
cara membersihkan retainer sesuai jenisnya, beberapa jenis retainer tidak boleh
dibersihkan dengan pasta gigi.
Jangan merendam retainer
dalam air panas atau diletakan di dekat benda yang panas karena bentuknya bisa
rusak, baik itu penyok atau meleleh.
(HS)
Sumber : hellosehat.com