![]() |
Ilustrasi Mual |
Lensanews - Ketika menjalankan ibadah puasa,
pola makan akan berubah dari biasanya, tidak mengherankan jika masalah
pencernaan bisa muncul setelah sahur atau di tengah ibadah puasa pada siang
hari, masalah pencernaan ini bisa terjadi karena asupan makanan yang kurang
tepat dan kebiasaan makan yang kurang baik saat sahur dan berbuka, salah satu
keluhan yang paling sering di rasakan adalah rasa mual atau eneg, lalu
bagaimana cara mencegah dan mengatasi eneg saat puasa?
Cara
mencegah rasa mual atau eneg saat puasa
Mual tidak
selalu diikuti oleh muntah, namun jika mual dibiarkan berkepanjangan, ini bisa
membuat seseorang menjadi lemas karena kehilangan energi, terutama jika sedang
berpuasa, agar ibadah tetap lancar.
Berikut cara mencegah rasa mual atau eneg
saat puasa :
1. Batasi makanan tertentu
Jika perut terus-terusan
merasa mual saat menjalan ibadah puasa, bisa jadi ada yang salah dengan makanan
yang di makan, perhatikan apa yang di makan saat sahur atau berbuka puasa, untuk
mencegah eneg saat puasa, sebaiknya perbanyak konsumsi pisang, nasi, saus apel
(applesauce), dan roti panggang saat sahur atau berbuka, hal ini terutama
penting bagi kita yang rentan mengalami mual atau sedang menjalani masa pemulihan
infeksi saluran cerna.
Pisang, nasi,
saus apel, dan roti panggang dipilih karena makanan ini mudah dicerna dan bisa diterima
oleh mayoritas orang, namun sejumlah makanan ini bersifat rendah protein,
lemak, dan serat, sehingga tidak ideal untuk dijadikan pilihan menu makan
jangka panjang jika dilihat dari segi keseimbangan gizinya, pola makan ini juga
sebaiknya tidak dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan.
2. Pastikan Anda terhidrasi
Sebelum
memulai puasa, ada baiknya memastikan bahwa tubuh sudah terhidrasi dengan baik,
perbanyak minum air putih dan kaldu bening saat sahur untuk menghindari
dehidrasi, selain itu, penting untuk mengistirahatkan perut selama proses
pemberian cairan ini.
Meski begitu,
disarankan untuk jangan terlalu banyak memberi cairan dalam satu waktu agar
perut tidak mengalami perenggangan, jumlah cairan yang bisa ditolerir oleh
perut adalah 30-60 ml tiap 10-15 menit, bagi bayi dan anak-anak, maka jumlahnya
sepertiga dari 30 ml.
Kita bisa
menggunakan pola 2-4-2 untuk mencegah dan menghilangkan rasa eneg saat puasa,
yaitu dua gelas saat berbuka, 4 gelas di malam hari, dan dua gelas saat sahur,
di sisi lain, peregangan perut akibat kebanyakan cairan justru berpotensi
menyebabkan mual memburuk.
Bagaimana
cara mengatasi eneg saat puasa?
1. Lakukan teknik pernapasan yang baik
Penelitian
yang dilakukan oleh Universitas Connecticut menunjukkan bahwa pernapasan dalam
yang terkendali dapat menghilangkan rasa mual, penelitian lain juga menunjukkan
bahwa pernapasan dapat mengendalikan mual akibat operasi.
Cobalah
mengikuti latihan pernapasan yang diambil dari Penelitian Universitas Missouri
di Kansas City untuk mengatasi rasa mual saat puasa seperti berikut ini:
·
Tidur
telentang, letakkan bantal di bawah dengkul dan leher agar nyaman.
·
Letakkan
kedua tangan di atas perut tepat di bawah tulang rusuk dengan jari saling
terkunci, dengan demikian kita akan dapat merasakan jari-jemari saling memisah
ketika mengambil napas, dengan cara ini kita akan tahu bahwa praktik pernapasan
sudah benar.
·
Ambil
napas yang dalam dan pelan dengan perut, bernapaslah sebagaimana bayi bernapas,
gunakan diafragma dan bukan tulang rusuk. Diafragma akan menciptakan sedotan
udara yang lebih kuat dibanding tulang rusuk.
2. Hindari terlalu banyak bergerak
Mual akan
semakin parah jika terus bergerak terlalu banyak ketika mual, sebisa mungkin,
cobalah berdiam di satu tempat agar mual tidak semakin parah, duduklah di
bangku yang nyaman, atau berbaringlah di sofa atau kasur ketika rasa mual atau
eneg saat puasa.
(HS)
Sumber : hellosehat.com