![]() |
Kapolsek Kramatjati Kompol Nurdin A Rahman Saat Menunjukkan Barang Bukti |
Lensanews
(Jakarta) - Lantaran
membutuhkan uang untuk membayar hutang dan biaya hidup sehari-hari, seorang
teknisi mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang mengaku bernama Mardiansyah
(27) akhirnya berhasil di amankan petugas kepolisian setelah membobol ATM dan menggasak uang Rp 36 juta dari tiga
tempat berbeda.
Pelaku di
tangkap setelah melakukan aksinya yang terakhir dengan membobol salah satiu ATM
di sebuah Minimarket yang berada di Jalan Raya Condet, Kelurahan Balekambang,
Kramajati, menjadi bukti untuk menjerat pelaku.
Kapolsek Kramatjati
Kompol Nurdin A Rahman mengatakan, bahwa penangkapan terhadap pelaku hasil dari
pengembangan atas laporan pihak perusahaan tempat pelaku bekerja, dan pelaku
berhasil di ciduk tanpa melakukan perlawanan setelah melakukan aksi terakhirnya
pada hari sabtu (27/04/2019).
“Pelaku kami
tangkap di Jalan Raya Suci, Susukan, Ciracas, tanpa adanya perlawanan,” Ujarnya,
Selasa (14/05/2019).
Menurutnya,
dalam melakukan pembobolan mesin ATM, pelaku beraksi sendirian, pasalnya pelaku
yang memang setiap hari bertugas sebagai teknisi mesin ATM.
“Karena
memiliki kunci dan kealihan yang dipercayakan perusahaannya, namun diselewengkan
pelaku,” Sambungnya.
Di setiap
aksinya, dalam satu mesin yang di bobolnya, pelaku hanya menggondol sebagian uang
di mesin ATM, agar tak menimbulkan
kecurigaan, pada mesin pertama pelaku mengambil uang Rp 6,9 juta, sedngkan
mesin ATM kedua mengambil sekitar Rp13 juta.
“Lalu dari tempat
ketiga dia mengambil Rp 15.2 juta, aksi ini dilakukannya selama satu hari,”
Paparnya.
Ditangkapnya
pelaku setelah satu pimpinan PT Abacus Pensiuntama yang berkutat di bidang
pengisian uang dan perbaikan mesin ATM tempat pelaku bekerja membuat laporan dan
petugas mendapatkan rekaman CCTV.
“Namun saat
kami tangkap, uang yang dijarah pelaku sudah habis, tim hanya mengamankan
seragamnya dan rekaman CCTV untuk dijadikan barang bukti,” Tuturnya.
Sementara
itu, pelaku mengaku, bahwa aksi pembobolan yang dilakukannya karena selama ini
pelaku membutuh uang, di mana pelaku tengah terlilit hutang dan waktu
pembayarannya sudah semakin mendesak.
“Saya khilaf
pak, saya butuh uang untuk bayar hutang, makanya saya nekat jadi seperti ini,”
Ungkapnya.