![]() |
Koordinator Divisi PPBD Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Rahayu Werdiningsih |
Lensanews
(Yogyakarta) - Belum
lama telah melakukan pengeroyokan terhadap anggota Korem 072 Pamungkas
Yogyakarta, Sekelompok massa yang sedang melintasi Jalan wates kembali melakukan
pengeroyokan, kali ini menimpa seorang Panwaslu Desa Sentolo yang bernama
Janarta, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo, Minggu (07/04/2019)
Peristiwa pengeroyokan
tersebut di benarkan oleh Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Rahayu Werdiningsih, yang mengakibatkan luka di
bagian kepala Janarta sebagai korban.
"Kepalanya
(Janarta) terluka dan dijahit lima jahitan kemarin," ujar Werdiningsih
saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (08/04/2019).
Dirinya
menjelaskan, kejadian pengeroyokan berawal saat massa kampanye terbuka Pilpres
2019 kubu Jokowi-Amin Ma'ruf di Alun-alun Wates, Kulon Progo, pada saat mereka
(massa pendukung) pulang melewati Jalan Wates, Minggu (7/4) sore, namun mereka
terlibat bentrok dengan warga setempat.
"(Penyebabnya)
karena di sekitar tempat tersebut ada rumah caleg PPP atas nama Sukarja, dan
ada beberapa atribut PPP yang kemudian oleh massa 01 dicabut sehingga menimbulkan
suasana tidak kondusif dan salah satu anak buah Sukarja sempat dipukul menggunakan
bambu dan saat akan dipukul menggunakan balok kayu. Panwas (pemilu) Desa
Sentolo atas nama Janarta berusaha mencegahnya," Jelasnya.
Saaat itu Janatra
sudah mencoba memperkenalkan diri sebagai Panwaslu Desa Sentolo, tapi usahanya
tidak membuahkan hasil, justru dia menerima pukulan dari massa.
"Saat
(Janarta) akan pergi dari belakang tiba-tiba dipukul menggunakan stik besi oleh
massa 01," Sambungnya.
Karena saat
ini keadaan lebih serius dalam hal pengawasan, Bawaslu DIY belum memutuskan
akan melaporkan kasus tersebut ke polisi atau tidak.
"Kami
belum menentukan langkah, kalau hari ini kami full pengawasan kampanye
02," Pungkasnya.
(DN)
Sumber : detiknews.com