![]() |
Nabila Saat Bekerja Sebagai Pemulung |
Lensanews (Bandung
Barat) - Seorang anak
perempuan berusia 12 tahun di Kampung Cibodas, Desa Pangauban, Batujajar,
Kabupaten Bandung Barat, menjadi viral dengan kisahnya yang membuat banyak
orang empati terhadapnya, berkat usahanya untuk berjuang demi sekolahnya dan
kehidupan keluarganya, anak tersebut rela menyisihkan waktunya untuk melakukan
pekerjaan sebagai pemulung.
Nabila di
datangi oleh ratusan orang untuk memberikan dukungan, bahkan hujan gerimis
tidak menjadi halangan bagi mereka untuk sekedar bertemu dan memberikan
motivasi kepada murid SDN Panguban itu, yang memang lantang melawan kerasnya
kehidupan.
Nabila
dibesarkan oleh kakek dan neneknya, orang tuanya telah berpisah saat Nabila
berusia 40 hari, untuk membeli perlengkapan sekolah, Nabila rela mengorbankan
waktu bermainnya untuk menjadi pemulung rongsokan.
"Ayah
kadang tiga bulan sekali datang ke rumah, tapi sekarang udah enggak pernah
kelihatan, itu juga (kalau datang) hanya sebentar. Kalau ibu di Kalimantan
menjadi penyanyi dan enggak pernah ke sini," Ujar Nabila kepada detikcom,
belum lama ini.
Dalam sepekan Nabila bisa mengumpulkan Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu dari hasil memulung sepulang sekolah, terkadang Nabila mendapatkan makanan dan pakaian dari tetangganya yang iba.
Suatu ketika
Nabila berhasil mengumpulkan Rp 80 ribu, kemudian hasilnya Nabila belikan sepatu
sekolah seharga Rp 60 ribu, dan sisanya Rp 20 ribu diberikan pada
kakek-neneknya.
Namun ketika
sedang berada disekolah, Sabtu (06/04/2019) pada jam ekstrakulikuler, Nabila
yang tengah mengepel ruangan kelas, melihat sepatunya dengan cara tidak sengaja
di duduki oleh teman sekelasnya, sontak Nabila marah kepada teman-temannya yang
malah merundungnya balik, kejadian itu terekam kamera ponsel.
Pada 6 April
2019 seorang temannya menduduki sepatu milik Nabila. Ia marah kepada
teman-temannya yang malah merundungnya balik, kejadian itu terekam oleh kamera
ponsel.
"Sepatu
aku didudukin teman, ya aku marah (karena beli dari hasil memulung), aku enggak
ingin diganti (sepatunya), cuma ingin teman minta maaf, itu aja," Ujar
Nabila.
![]() |
Sepatu Nabila |
Sementara
itu, nenek Nabila Ira (60) mengatakan, bahwa yang membuat cucunya marah bukan
dari sepatunya yang rusak, tapi dari hasil kerja kerasnya untuk mendapatkan
sesuatu, Nabila dengan ikhlas melepaskan waktu bermainnya dengan melakukan
pekerjaan sebagai pemulung.
“Mungkin bukan karena sepatunya yang rusak, tapi Nabila
merasa sepatu itu di beli dengan hasil keringatnya sendiri, sepatu itu dibeli
seharga Rp 60 ribu oleh Nabila setelah memulung rongsokan, dia dapat Rp 80
ribu, yang Rp 20 ribu diberikan kepada kami," Tuturnya saat di jumpai di
kediamannya di Kampung Cibodas, Ds Pangauban, Batujajar, Kabupaten Bandung
Barat, Rabu (17/4/2019).
Reaksi Nabila dan kisahnya yang berjuang keras menjadi
tulang punggung keluarga lewat memulung, memicu empati dari warganet untuk
berbondong-bondong memberikan sepatu dan bantuan lain kepadanya.
"Alhamdulillah, banyak yang datang membantu. Tak
hanya sepatu tapi juga yang lainnya," ucapnya.
Dua minggu
kemudian, seseorang menyebarkan video tersebut di media sosial, reaksi Nabila
dan tuturan soal kehidupannya membuat warga dan komunitas berempati, banjir bantuan
pun datang menghampiri.
Salah satu
akun donasi terbuka di kitabisa.com, Ahmad Suhendar, berhasil mengumpulkan Rp
378.235.618 dari 5.847 donatur.
Sejumlah
pejabat wilayah berdatangan menemui Nabila, berbagai komunitas tergerak untuk
memberikan bantuan bagi Nabila.
![]() |
Senyum Nabila Yang Kembali Hadir Setelah Nitizen Memberikannya Dukungan |
Senyum Nabila
kini kembali merekah, tangisannya di dalam video berubah jadi kebahagiaan lewat
kepedulian yang datang.
"Rencananya
bantuan ini akan digunakan untuk masa depan, alhamdulillah terima kasih untuk
semuanya," ujar Cece, kakek Nabila saat ditemui detikcom, belum lama ini.
(DN)
Sumber : detiknews.com