![]() |
Cindy Yang Hidup Bersama Kakek dan Neneknya Yang Renta |
Lensanews
(Purworejo) - Seorang
anak yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) di Purworejo, Jawa
Tengah hidup dengan kondisi yang memprihatinkan, anak yang hidup tanpa orang
tua dan hanya tinggal bersama kakek serta neneknya yang sudah renta.
Anak tersebut
bernama Cindy Uristiyanti (7) warga RT 03/ RW 01, Desa Kledung Karangdalem,
Kecamatan Banyuurip hidup dengan kondisi yang tidak layak, murid TK Perintis
itu hanya tinggal bersama kakeknya Parimin (72) dan neneknya Tukiyem (70) yang
sudah renta bahkan sakit-sakitan.
Untuk
kebutuhan hidup sehari-hari, keluarga itu hanya mengandalkan uluran tangan dari
para tetangganya, hasil dari kerja serabutan yang dijalani oleh sang kakek,
memang tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari.
Kepala
Sekolah TK Perintis, Kismiyati (51) yang ditemui detikcom mengatakan bahwa pihak
sekolah telah membantu Cindy dengan membebaskan biaya seragam serta keperluan
sekolah lain, namun untuk uang SPP, pihak keluarga berkeinginan untuk
membiayainya sendiri.
"Kalau
untuk SPP memang yang bayar kakeknya per bulan Rp 50 ribu, mungkin itu uangnya
juga bantuan dari orang lain. Sedangkan keperluan sekolah lain termasuk seragam
ada 3 stel untuk Cindy gratis kami bantu dari pihak sekolah," kata
Kismiyati, Jumat (08/03/2019).
Karena
kondisi psikis yang berbeda dengan teman-temannya, Cindy juga agak kerepotan
menerima materi pelajaran, bahkan awal dia masuk ke TK tersebut teman
sekelasnya enggan mendekat karena kondisi Cindy yang terlihat kumal tidak
terurus.
"Pertama
sekolah dulu pakaiannya compang camping itu, kotor banget, rambutnya juga
acak-acakan, terus kami rapikan, kami bersihkan dan kami beri seragam, Alhamdulillah
mau belajar meski kadang tertinggal sama teman yang lain," Lanjutnya.
Untuk
berangkat dan pulang sekolah, sang kakek harus mengantarkan dan menjemput Cindy
dengan menaiki sepeda tuanya, ketika detikcom berkunjung ke rumahnya, aroma tak
sedap pun muncul dari dalam bilik yang tidak tertata sama sekali.
Di rumah
berukuran 5 x 6 meter itulah Cindy tinggal bersama kakek dan neneknya, ayah
Cindy, Usman (39) meninggalkan Cindy tanpa alasan sejak ia masih bayi, hingga
kini, ayahnya tak ujung kembali bagai hilang ditelan bumi, sedangnya ibunya
Rismiyati (37) terpaksa harus dibawa ke panti rehabilitasi karena terkena
gangguan mental akibat tak mampu menahan beban hidup yang begitu berat.
"Ayahnya
Cindy pergi ke Jakarta pamitnya, tapi sampai sekarang tidak pulang, kalau
ibunya dibawa ke panti karena stres," Ucap Parimin saat ditemui detikcom
di rumahnya, Jumat (08/03/2019).
Parimin
berharap agar cucu kesayangannya itu bisa tetap sekolah dan menggapai
cita-citanya meski dengan segala keterbatasan, uluran tangan dermawan pun masih
ia nantikan terus hanya untuk menyambung hidup.
"Saya
kan kerjanya serabutan, jadi penghasilannya tidak tentu dan masih sangat kurang
untuk kebutuhan sehari-hari, semoga saja Cindy masih bisa terus sekolah sampai
besar," Imbuhnya.
Diwawancara
terpisah, Sariyem (49) yang merupakan tetangga dari keluarga mbah Parimin turut
perihatin dengan kondisi tersebut, para tetangga pun juga sudah membantu
sebisanya, bahkan pihak pemerintah desa juga telah memberikan bantuan beras
tiap bulannya.
"Kalau
dari desa juga dapat bantuan itu apa namanya beras raskin, terus kami tetangga
juga membantu semampunya, kadang beras, uang atau makanan lain, kasihan, kondisinya
memang seperti itu," Tutur Sariyem.
(DN)
(Sumber) : detiknews.com